Minggu, 31 Oktober 2010

Politik dan Film : Mohsen Makhmalbaf 2

Rabu, 9 Jun '10 14:27
Seorang pemuda umur 17 tahun dipenjara dan diancam hukuman mati setelah dengan nekat menusuk seorang polisi. Akhirnya, dengan pertimbangan usia yang masih muda ia mendapat hukuman lima tahun penjara. Siapa sangka setelah menghirup udara kebebasan paska revolusi Islam Iran dia menjadi salah satu sutradara besar di negerinya.
Mohsen Makhmalbaf menjadi salah seorang sutradara yang populer dan berpengaruh di Iran. Menghabiskan masa remaja sebagai kelas pekerja, anggota organisasi militan dan berbenturan dengan rezim Shah memberikan pengaruh kuat dalam karya-karyanya. Masa penahanan dalam penjara Shah selama 4, 5 tahun membuatnya yakin bahwa masyarakat Iran lebih menderita akibat merosotnya kebudayaan. Hal ini membuat ia mengubah haluan dari jalur politik ke bidang seni. Karirnya selama bertahun-tahun dalam dunia perfilman menjadikan dirinya sebagai salah satu figur utama dalam sinema Iran. Film-filmnya menggali kedalaman hubungan antara wilayah individu, sosial dan politik dan menjadi semacam catatan kritis dari perjalanan politik Republik Islam ini.
Boycott
Salah satu filmnya yang menampilkan ironi dunia aktivis ialah Baykot(Boycott). Film tahun 1985 ini sering disebut-sebut terinspirasi pengalaman Makhmalbaf selama di penjara. Ada yang mengatakan jika film ini sebenarnya tidak untuk menghibur melainkan mempromosikan ideologi agama dan politik tertentu; pendapat yang menurut saya terbantahkan sendiri setelah menontonnya. Dengan menampilkan beberapa adegan awal yang berbau action layaknya film-film Hollywood - tembak-menembak, kejar-kejaran di jalan - film ini semakin terkesan 'revolusioner'.
Valeh, tokoh utama dalam film ini diperankan oleh Majid Majidi (yang kelak terkenal melalui filmnya Children of Heaven). Ia diburu dan tertangkap setelah meninggalkan istrinya yang sedang melahirkan di rumah sakit. Valeh dituduh terlibat dalam aktivitas kelompok Marxis, ia dimasukkan ke dalam penjara bersama rekan-rekannya yang juga telah tertangkap. Di awal masuk penjara, Valeh diboikot oleh rekan-rekannya. Mereka pura-pura tak mengenalnya untuk mengukur sampai di mana rahasia mereka dijamin dan tidak dibocorkan Valeh. Ia akhirnya divonis mati dengan pengadilan yang sangat tak adil. Di sinilah terjadi benturan-benturan pengalaman psikis yang dialami Valeh. Di satu sisi ia tetap ingin hidup dan menemui keluarganya, sementara rekan-rekannya ingin supaya Valeh mati sebagai martir, supaya semangat ideologi mereka tetap terpelihara.
Manusia adalah binatang ideologi, mereka hidup dan mati demi keyakinan tersebut. Oleh sebab itu, salah seorang tetua Marxis di penjara melakukan berbagai upaya konspirasi supaya Valeh tetap menjadi seorang yang setia pada perjuangan di mata para tahanan. Kenyataan yang pahit dan harus ditelan mentah-mentah oleh Valeh ketika ia bertemu dengan istrinya sebelum ia dieksekusi rezim Shah. Sang istri tidak mengetahui jika suaminya akan dieksekusi dan menawarkan kacamata baru sebagai pengganti yang pecah. "I don't need them, sunlight doesn't hurt my eyes, anymore" Jawab Valeh. Benar. Sinar matahari tak akan menyilaukan Valeh lagi, seperti halnya rezim yang tak akan menyiksanya kembali beserta beban ideologi yang harus ditanggungnya. Valeh meninggal sebagai pahlawan, paling tidak bagi sebagian besar tahanan di penjara tersebut. Seperti yang dikobarkan oleh satu rekannya di penjara, diikuti tarian revolusioner para tahanan. "He died a Marxist. Why have you stopped?" Ironi yang terus dipelihara para tahanan ini demi sebuah harapan mengenai kemerdekaan sebuah negeri.
Paska runtuhnya rezim Shah, Makhmalbaf memutuskan untuk menjadi penulis dan sutradara. Karya tulisnya telah diterjemahkan dalam beberapa bahasa berupa penelitian terhadap cerita pendek,novel dan tentunya skenario film. Hamid Dabashi, profesor sejarah dan sastra di Universitas Columbia pernah menulis buku mengenai dirinya berjudul Makhmalbaf at Large, The Making of a Rebel Filmmaker. Selain itu, sutradara 'radikal' ini juga mendirikan sekolah film yang mendidik anak-anak muda Iran termasuk anak-anaknya. Nampaknya bakat sinema juga menular kepada istri dan keturunan Makhmalbaf,  mereka antara lain Marzieh Meshkini, Hana Makhmalbaf dan Samira Makhmalbaf. Marzieh terkenal dalam film The Day I Became a Woman[200o], Samira berkontribusi dalam kumpulan film antar negara berjudul 11'0'9 [2001], dan Hana melalui Buddha Collapse Out of Shame [2007]. produktivitas keluarga sinema ini barangkali bisa diserupakan dengan keluarga Coppola yang lama malang melintang dalam dunia film. Meskipun, kita tak bisa dengan sembarangan menyamakan mereka secara kualitas dengan 'dinasti keluarga' lain dalam dunia hiburan film (yang mungkin ada) di Indonesia.
Tahun 2005, Makhmalbaf meninggalkan negaranya dan pindah ke Paris beberapa saat setelah Ahmadinejad ditetapkan sebagai presiden Iran.  Ia ditunjuk sebagai juru bicara resmi Mir-Houssein Moussavi (lawan politik Ahmadinejad) dalam menyerukan kampanye hijau (Green Movement) di luar negeri.
***

Harry Potter and the Deathly Hallows: Movie (part 1) Vs. Book 20

Jumat, 1 Okt '10 02:45
WARNING!!!  
This is contain Spoilert!
Berikut bocoran beberapa perbedaan antara Buku dan film bagian 1, Harry Potter and the Deathly Hallows. Masih November nanti sih, tapi setiap kabar yang beredar menuju rilis terus diburu fan Potter. See..






1. Telah dikonfirmasi bahwa filmnya akan dimulai dengan pidato menteri sihir baru, Rufus Scrimgeour, mengenai "Dunia sihir yang semakin mencekam" kepada Daily Prophet dan seluruh staf kementrian.
2. Akan ada adegan Neville, Ginny, dan Luna di Hogwarts Express.
3. Kabarnya akan ada adegan pengejaran di darat pada bagian "Seven Potters"(itu lho, yang di bukunya 6 orang orde phoenix menyamar jadi harry untuk mengevakuasi harry dari rumah dursley dengan selamat, di versi buku, adegan kejar-kejaran dengan pelahap maut hanya di udara saja).
4. Telah dikonfirmasikan, Bill Weasley akan diserang Fenrir Greyback pada bagian "Seven Potters"(Versi buku, Bill diserang saat penyusupan Pelahap Maut di buku 6).
5. Ada rumor yang menyebutkan akan ada duel sihir antara Umbridge dan Harry di adegan menyusup ke Kementerian Sihir (kalau versi buku, Umbridge nya pingsan setelah diserang mendadak oleh harry, tidak ada duel).
6. Akan ada adegan pengejaran dengan Snatchers (penculik, salah satu grup bawahan Voldemort).
7. Harry tidak akan menyamar menjadi "Barny Weasley saat pernikahan Bill dan Fleur (di buku, harry nyamar, agar tidak menimbulkan kekacauan selama pernikahan).
8. Dalam sebuah wawancara, sutradara David Yates mengumumkan akan ada adegan Harry berdansa dengan Hermione, setelah kepergian ron dari mereka berdua.
9. Akan ada adegan Lord Voldemort mencari Harry di hutan Dean (di buku, voldemort tidak ada adegan mencari di hutan atau apapun, dia percaya pada pelahap maut bodoh nya).
10. Saat ke Godric's Hollow untuk melihat makam Ortu Harry, Harry dan Hermione tidak menyamar menjadi pasangan suami istri tua.
11. Akan ada adegan tambahan Hermione meninggalkan rumahnya, dan menggunakan mantra jampi memori pada ortunya (di buku, adegan ini tidak muncul, hanya diceritakan Hermione pada Harry dan Ron).
12. Harry akan diserang Nagini (ularnya Voldemort) di sebuah ruang anak-anak di sebelah rumah Bathilda Bagshot (di buku, harry diserang di ruang gelap di rumah Bathilda).
13. Trio Harry ditangkap setelah kalah bertarung dengan para Snatchers (di buku, mereka bertiga menyerah pada snatchers, tidak ada pertempuran).
14. Mr. Olivander (pembuat tongkat sihir, kalo nonton film atau baca buku pertama pasti tau) memiliki pengetahuan dasar mengenai Relikui Kematian (di buku, saat harry nanya, dia ga tau).
15. Harry melepaskan Hedwig sebelum pergi dari rumah Dursley (seven potters), dan ketahuan sebagai harry asli setelah hedwig kembali dan melindungi harry dari kutukan maut (di buku, harry membawa hedwig saat keberangkatan, hedwig mati karena terhantam kutukan maut tapi bukan melindungi harry, dan harry ketahuan karena meluncurkan mantra pelucut senjata ke seorang pelahap maut, mantra pelucut adalah trademark nya harry).
16. Penyebab penangkapan trio harry berubah dari versi buku ke film nya (versi buku, mereka bertiga tertangkap setelah harry tanpa sengaja menyebutkan nama Voldemort dan para snatchers muncul, versi film, Xenophilius Lovegood sengaja menyebutkan nama Voldemort agar mereka bertiga tertangkap dan Luna dikembalikan padanya).
17. Peter Pettigrew (wormtail) tidak mati di part 1, dia hanya dipingsankan dobby (masih belum jelas apakah dia mati di part 2). Waaa....
18. Di film, Bellatrix menyiksa hermione, dan juga menorehkan kata "mudblood" (darah lumpur) ke lengannya (di buku, adegan ini tidak terlalu sadis, Bellatrix hanya menyiksanya).
19. Dobby muncul lebih banyak pada versi film daripada buku (di buku, Dobby hanya muncul saat adegan di rumah Malfoy, di film dobby ikut membantu Kreacher menangkap Mundungus Fletcher), alasan produser, karena dobby di cut terus pada 4 film sebelumnya. I love Dobby!
20. Perdebatan Harry dan Lupin tidak muncul di film (di buku, Lupin dengan Harry debat soal misinya Harry, sampai lupin nyaris menyerang harry).
21. Rufus Scrimgeour menyerahkan warisannya dumbledore pada pagi hari sebelum pernikahan (versi buku, Scrimgeour menyerahkannya waktu ulang tahun Harry, ini diubah karena versi filmnya Ultah Harry bersamaan dengan pernikahan).
22. Hermione memakai Gaun berwarna merah saat pernikahan versi film (versi buku, Hermione memakai gaun berwarna lila).
23. Ciuman Harry dan Ginny terjadi di dapur keluarga weasley dan mereka tertangkap basah oleh Fred dan George (di buku, mereka ciuman di kamar Ginny dan ketahuan Ron).
24. Harry dan Hagrid terbang meninggalkan rumah dursley langsung menuju The Burrow (di film, mereka transit di rumah Tonks dan melanjutkan ke the burrow memakai portkey, adegan ini diubah mungkin karena orang tua tonks di cut dari filmnya).
25. Tonks mengumumkan kehamilannya kepada harry ketika di rumah dursley sebelum berangkat (di buku, yang diumumkan adalah pernikahannya dengan lupin, diubah karena di film ke 6, Tonks dan Lupin sudah menikah).

Well, semoga ga mengecewakan Potter mania. Harry Potter 7 part 1 rilis tanggal 19 November 2010. In 3D!

Tsunami Sudah Ada Sejak 8.000 Tahun Lalu

  Suasana kota Talcahuano, Cile, usai gempa bumi dan tsunami
VIVAnews - Gempa berkekuatan 7,2SR yang mengguncang Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Senin 25 Oktober 2010, menimbulkan serangan gelombang maut, tsunami. Seluruh pemukiman yang berada di pantai barat gugusan kepulauan itu diterjang tsunami sehingga menewaskan lebih dari 400 orang.
Indonesia tidak lagi asing dengan bencana itu. Pada Desember 2004, tsunami besar terjadi di Aceh. Lalu tiga bulan berikutnya terjadi di Nias. Setahun lagi, tepatnya 17 Juli 2006, tsunami juga terjadi di Pangandaran, Jawa Barat.
Rekam jejak tunami ternyata sudah terjadi sejak tahun 6.000 Sebelum Masehi. Laman media ilmiah Livescience.com mencatat daftar tsunami maha dahsyat yang pernah terjadi di bumi.
6.000 SM
Gugusan salju besar di Sisilia longsor dan jatuh ke laut. Longsor yang terjadi pada 8 ribu tahun lalu ini memicu bencana tsunami tersebar di Laut Mediterrania. Tidak ada catatan sejarah bencana ini. Hanya para ilmuwan geologi memperkirakan tsunami dengan kecepatan 320 kilometer per jam ini mencapai ketinggian gedung 10 lantai.
1 November 1755
Setelah gempa yang menghancurkan Lisbon, Portugal, dan mengguncang sebagian besar Eropa. Orang-orang banyak yang berlindung di perahu. Namun, tsunami justru terjadi. Tak pelak bencana ini menewaskan lebih dari 60 ribu orang.
27 Agustus 1883
Letusan Gunung Krakatau di Selat Sunda, memicu tsunami yang menenggelamkan pesisir Sumatera, Jawa bagian utara, dan Kepulauan Seribu. Kekuatan gelombang bisa menyeret karang seberat 600 ton ke pantai. 36 ribu orang meninggal sia-sia.
15 Juni 1896
Gelombang setinggi 30 meter muncul sesaat setelah terjadi gempa di Jepang. Seluruh pantai timur disapu tsunami itu. 27 ribu orang meninggal.
1 April 1946
Gempa besar di Alaska menimbulkan gelombang besar di Hawaii. Bencana yang sering disebut sebagai misteri "April Fools Tsunami" itu menewaskan 159 orang.
9 Juli 1958
Gempa berkekuatan 8,3 SR di Alaska menyebabkan gelombang besar hingga 576 meter di Teluk Lituya, Alaska. Ini merupakan tsunami terbesar yang tercatat di zaman modern.
Untung saja, tsunami terjadi di tempat terisolir, sehingga tidak menimbulkan banyak korban. Tsunami ini hanya menyebabkan dua nelayan meninggal dunia, karena kapalnya  karam diterjang ombak.
22 Mei 1960
Gempa bumi terbesar yang pernah tercatat sebesar 8,6 SR di Chile. Gempa ini menciptakan tsunami yang menghantam Pantai Chile dalam waktu 15 menit. Gelombang tinggi terjadi hingga 25 meter. Tsunami ini menewaskan 1.500 orang di Chile dan Hawaii.
27 Maret 1964
Gempa Alaska "Good Friday" berkekuatan 8,4 SR, menimbulkan gelombang 67 meter di kawasan Valdez Inlet, Alaska. Gelombang dengan kecepatan 640 kilometer per jam ini menewaskan lebih dari 120 orang. Sepuluh orang di antaranya dari Crescent City, California, yang juga mendapat kiriman ombak setinggi 6,3 meter.
23 Agustus 1976
Tsunami di Filipina barat daya menewaskan 8 ribu orang. Gelombang besar ini juga dipicu gempa bumi di sekitar pantai.
17 Juli 1998
Gempa dengan kekuatan 7,1 SR menghasilkan tsunami di Papua Nugini. Gelombang besa dengan cepat membunuh 2.200 orang.
26 Desember 2004
Gempa maha dahsyat dengan kekuatan 9,3 SR mengguncang di Samudra Hindia, lepas pantai barat Aceh. Gempa paling besar sepanjang 40 tahun terakhir ini menimbulkan gelombang tinggi di Sumatera Utara, Pantai Barat Semenanjung Malaysia, Thailand, Pantai Timur India, Sri Lanka, bahkan sampai Pantai Timur Afrika.
Setidaknya 320 ribu orang dari delapan negara meninggal dunia. Bencana ini merupakan kematian terbesar sepanjang sejarah.
28 Maret 2005
Tiga bulan kemudian tsunami juga terjadi di Sumatera. Gempa di lepas pantai Nias yang berkekuatan 8,7 SR itu memicu tsunami besar yang menewaskan 1.300 orang di Pulau Nias, Sumatera Barat.

movies !

Harry Potter and the Half-Blood Prince

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Harry Potter and the Half-Blood Prince

Theatrical poster
Sutradara David Yates
Produser David Heyman
David Barron
Penulis Skenario film:
Steve Kloves
Novel:
J. K. Rowling
Pemeran Daniel Radcliffe
Rupert Grint
Emma Watson
Michael Gambon
Jim Broadbent
Alan Rickman
Tom Felton
Helen McCrory
Musik oleh Nicholas Hooper
Tema:
John Williams
Sinematografi Bruno Delbonnel
Penyunting Mark Day
Studio Heyday Films
Distributor Warner Bros.
Tanggal rilis • 15 Juli 2009 (UK, US)
• 16 Juli 2009 (ID)[1] (UK, US)
Durasi 153 minutes[2]
Negara Inggris
Amerika Serikat
Bahasa Inggris
Anggaran GBP£150 million
(USD$250 million)[3]
Pendapatan kotor $126.036.627[4]
Prekuel Order of the Phoenix
Sekuel Deathly Hallows
Harry Potter and the Half-Blood Prince adalah film keenam dari seri film Harry Potter yang didasarkan pada novel berjudul sama karya J. K. Rowling. Film ini disutradarai oleh David Yates yang juga menyutradarai film kelima, The Order of the Phoenix. Produser film adalah David Heyman dan David Barron[5], dengan Steve Kloves sebagai penulis skenario film, yang juga menulis skenario empat film pertama.[6] Pengambilan gambar dimulai pada 24 September 2007 dan film ini dirilis di bioskop-bioskop seluruh dunia pada 15 Juli 2009. Di Indonesia, film ini dirilis pada 16 Juli 2009.
Film ini dibuka dengan kesuksesan komersial dan memecahkan rekor pendapatan film pembukaan terbesar sepanjang masa. Dalam lima hari film ini juga memecahkan rekor pendapatan lima hari terbesar dari seluruh dunia. Film ini juga didedikasikan untuk aktor Rob Knox, yang memerankan Marcus Belby dalam film ini, dan terbunuh pada Mei 2008.

Daftar isi

[sembunyikan]

[sunting] Plot

Khawatir dengan pengalaman pertemuannya dengan Voldemort di Kementerian Sihir, Harry Potter merasa enggan untuk kembali ke Hogwarts. Dumbledore mendorongnya untuk kembali, setelah mengajaknya untuk menemui seorang mantan guru Hogwarts, Horace Slughorn. Dengan bantuan Harry, ia berhasil membujuk Slughorn agar mau kembali mengajar di Hogwarts.
Sementara itu, Pelahap Maut mulai menimbulkan kerusakan baik di kalangan Muggle (masyarakat manusia biasa non-sihir) maupun Penyihir. Mereka menghancurkan Jembatan Millennium serta menculik pembuat tongkat sihir Mr. Ollivander dan menghancurkan tokonya di Diagon Alley.
Bellatrix Lestrange berhasil membujuk Severus Snape untuk melakukan Sumpah Tak Terlanggar dengan ibu Draco Malfoy, Narcissa. Sumpah ini memastikan agar Snape melindungi Draco dan menyelesaikan tugas yang diberikan Voldemort kepada Draco, jika Draco gagal melakukannya.
Harry, Ron, dan Hermione, ketika sedang berada di Diagon Alley, mengikuti lalu melihat Draco memeasuki toko Borgin and Burkes dan mengambil bagian dalam sebuah ritual bersama kelompok Pelahap Maut. Selanjutnya, ketiga sahabat ini terus mewaspadai tindak-tanduk Draco.
Di Hogwarts, sekolah diamankan secara ketat baik oleh pihak sekolah maupun Kementerian Sihir untuk memastikan agar Pelahap Maut tidak dapat mendekati sekolah tersebut. Dengan kembalinya Slughorn mengajar Ramuan, Snape kini mendapatkan posisi untuk mengajar Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam. Profesor McGonagall mendorong Harry dan Ron untuk mengambil kelas Ramuan, yang kini diajar Slughorn yang mau menerima siswa dengan nilai OWL yang lebih rendah. Harry dan Ron, yang tidak membeli buku teks karena tidak menduga bahwa mereka dapat mengambil kelas itu, dipinjami buku teksnya dari kelas Ramuan.
Buku pinjaman Harry sudah dibubuhi tulisan-tulisan petunjuk yang lebih tepat untuk membuat ramuan dan mantra-mantra lain, dan dengan segera membuat Harry menjadi siswa Ramuan nomor satu melebihi siswa lainnya di kelasnya. Harry menemukan di sampulnya bahwa buku itu pernah dimiliki oleh "Pangeran Berdarah-Campuran". Hermione mencari di perpustakaan namun tidak dapat menemukan apa-apa mengenai nama ini. Setelah mengikuti petunjuk tulisan 'Pangeran Berdarah-Campuran', Harry kemudian berhasil memenangkan hadiah cairan keberuntungan, Felix Felicis, dari Profesor Slughorn karena keberhasilannya membuat sebuah ramuan yang sangat sulit.
Ketika akan mengikuti pertandingan Quidditch, Ron merasa gugup. Harry berbuat seolah-olah ia menambahkan cairan keberutungan ke minuman Ron, untuk menaikkan kepercayaan diri Ron. Akibatnya, Ron sukses besar menjadi kiper Quidditch dari tim Gryffindor, dan mendapatkan cinta Lavender Brown. Keduanya berciuman di pesta perayaan kemenangan Gryffindor di Ruang Rekreasi. Hermione yang melihat ini, lari meninggalkan ruangan itu sambil menangis, diikuti oleh Harry. Kepada Harry, Hermione mengakui bahwa ia memiliki perasaan kepada Ron dan mengerti bagaimana perasaan Harry ketika Ginny, yang ditaksirnya, berciuman dengan Dean Thomas.
Pada liburan Natal, Harry menghabiskan liburannya bersama keluarga Weasley, sambil berdiskusi bersama Mr. Weasley, Remus Lupin, dan Tonks mengenai situasi Hogwarts. Tiba-tiba terjadi serangan Pelahap Maut yang hendak menculik Harry. Mereka berhasil menggagalkan upaya Pelahap Maut itu, namun rumah keluarga Weasley, The Burrows, meledak dan terbakar. Kejadian ini menyebabkan Harry menyesali diri karena dialah yang menimbulkan bahaya kepada orang-orang yang disayanginya.
Dumbledore mengungkapkan memori Tom Riddle—nama asli Voldemort—melalui Pensieve kepada Harry, juga memori Slughorn di mana Riddle menanyakan mengenai suatu Sihir Hitam. Sayangnya memori itu telah diubah Slughorn sehingga tidak diketahui sihir hitam apa yang dibicarakan Slughorn dengan Riddle. Dumbledore mengatakan bahwa Slughorn mungkin takut akan konsekuensinya jika pembicaraan ini terungkap. Dumbledore juga percaya bahwa jika Sihir Hitam yang dibicarakan ini terungkap, maka mereka akan memiliki jalan untuk mengalahkan Voldemort. Karenanya, Dumbledore menyuruh Harry untuk berusaha mendekati Slughorn supaya akhirnya ia mau memberikan memori yang asli.
Dengan menggunakan cairan keberuntungan Felix Felicis yang dimenangkannya pada awal tahun masuk sekolah, Harry 'secara beruntung' berhasil mempertemukan Slughorn dengan Hagrid. Keduanya mabuk setelah upacara penguburan laba-laba raksasa Aragog milik Hagrid, dan Harry berhasil membujuk dan meyakinkan Slughorn untuk memberikan memori yang sesungguhnya.
Memori ini mengungkapkan bahwa Riddle menanyakan mengenai Horcrux, sebuah cara dalam Sihir Hitam untuk membagi jiwa ke dalam Horcrux sehingga pembuatnya tidak dapat mati selama Horcruxnya tidak dihancurkan. Dumbledore mengungkapkan bahwa Buku Harian Riddle (yang dihancurkan Harry pada buku kedua) dan sebuah Cincin milik ibu Voldemort adalah dua dari keenam Horcrux yang dibuat Riddle. Mereka harus mencari seluruh Horcrux dan menghancurkan semuanya supaya Voldemort dapat dikalahkan.
Harry kemudian semakin mencurigai tindak-tanduk Draco, mengikutinya di sekolah, tapi gagal untuk mengetahui apa yang direncanakan oleh Draco. Harry percaya bahwa Draco ada dibalik dua upaya untuk membahayakan hidup Dumbledore: yang pertama melalui kalung mematikan yang dititipkan oleh entah siapa kepada Katie Bell (di bawah Kutukan Imperius) untuk diberikan kepada Dumbledore sebagai hadiah; yang kedua melalui sebuah botol minuman Mead beracun yang hendak dihadiahkan Slughorn, juga terkena kutukan yang sama, kepada Dumbledore. Kejadian yang kedua ini diketahui secara tidak sengaja ketika minuman itu diminum oleh Ron.
Ron kemudian dirawat di rumah sakit, dan ketika sedang tidak sadar, ia mengigaukan nama Hermione di hadapan Lavender, yang langsung patah hati. Setelah insiden ini, Harry memojokkan Draco di sebuah toilet dan bertarung dengannya di sana. Harry menggunakan mantera Sectumsempra, yang pernah dibacanya di buku milik Pangeran Berdarah-Campuran. Mantera itu dengan hebat melukai dan membahayakan jiwa Draco. Snape tiba dengan segera, terbawa oleh Sumpah Tak Terlanggarnya, dan menyembuhkan Draco sementara Harry pergi tergesa-gesa. Ginny meyakinkan Harry untuk menyembunyikan buku itu di Kamar Kebutuhan untuk menghindarkan dirinya dari menggunakan buku itu lagi. Di Kamar itu, mereka menemukan Lemari Penghilang, yang sedang diusahakan perbaikannya oleh Draco, namun baik Harry maupun Ginny sama sekali tidak menyadari mengenainya. Ginny menyembunyikan buku itu dan kemudian berciuman dengan Harry.
Dumbledore mengajak Harry untuk membantunya menemukan salah satu Horcrux lainnya, di sebuah tempat yang baru diketahuinya. Keduanya ber-apparate ke sebuah tebing tepi laut, dan masuk ke sebuah gua tempat Horcrux itu disembunyikan. Di tengah-tengah danau di dalam gua itu terdapat sebuah pulau kristal kecil, dan mereka menemukan sebuah ceruk berisi cairan beracun yang di dasarnya terdapat Horcrux itu. Untuk dapat mengambil Horcruxnya, cairan itu harus diminum. Dumbledore menyuruh Harry untuk memaksa dirinya tetap minum cairan beracun itu, karena ia mengetahui bahwa cairan itu dapat mengubah pikiran. Dumbledore menghabiskan cairan beracun itu dengan dibantu-paksa diminumkan oleh Harry. Setelah habis, sementara Dumbledore memulihkan diri dari cairan itu, Harry meraih Horcrux yang berbentuk kalung liontin potret. Saat itu, sangat banyak Inferi (mayat hidup) bergerak dari dasar danau dan menyerang mereka. Dumbledore berhasil kembali ke kesadarannya tepat pada waktunya dan membakar semua Inferi itu, lalu keduanya ber-apparate kembali ke Menara Astronomi di Hogwarts.
Dumbledore, yang masih lemah akibat minum cairan beracun itu, menyuruh Harry untuk memanggilkan Snape. Namun sebelum Harry sempat pergi, terdengar langkah-langkah kaki dan Dumbledore menyuruh Harry untuk bersembunyi di sisi bawah tingkap Menara itu. Suara langkah kaki itu ternyata adalah Draco, yang bersiap untuk membunuh Dumbledore atas perintah Voldemort, tetapi—dari dalam dirinya—ia tidak dapat melakukannya. Sementara itu, Lemari Penghilang telah berhasil diperbaiki sehingga Bellatrix dan para Pelahap Maut lainnya berhasil memasuki Hogwarts melalui Lemari pasangannya di toko Borgin and Burkes, dan menggabungkan diri dengan Draco di Menara berhadapan dengan Dumbledore. Snape secara diam-diam datang melalui tingkap bawah tempat Harry bersembunyi, memberi isyarat agar Harry tetap diam, lalu naik ke atas dan bergabung dengan Pelahap Maut lainnya. Snape lalu melontarkan kutukan Avada Kedavra terhadap Dumbledore yang langsung membunuhnya. Kutukan itu menghantam Dumbledore dan melempar tubuh Dumbledore jatuh ke bawah dari sisi Menara. Snape, Draco, dan Pelahap Maut lainnya meninggalkan sekolah, Bellatrix melontarkan lambang Pelahap Maut ke atas sekolah, lalu menghancurkan Aula Besar, dan membakar pondok Hagrid sambil tertawa riang.
Harry berusaha untuk menghentikan mereka, dan menyerang Snape menggunakan mantera Sectumsempra. Namun Snape menangkis mantera itu dan berhasil menjatuhkan Harry. Sebelum pergi, Snape mengatakan bahwa dialah pencipta mantera Sectumsempra dan bahwa dialah 'Pangeran Berdarah-Campuran' itu.
Para staf guru dan murid-murid Hogwarts berkabung atas kematian Dumbledore dan Ginny menghibur Harry atas kejadian itu. Ketika ditanya, Harry sama sekali menolak untuk mengatakan kepada Profesor McGonagall mengenai apa yang dilakukannya bersama Dumbledore.
Belakangan, Harry mengungkapkan kepada Ron dan Hermione bahwa Horcrux yang ditemukannya bersama Dumbledore itu adalah palsu, berisikan sebuah pesan dari "R.A.B." yang menyatakan bahwa R.A.B. ini telah mengambil Horcrux itu dan berharap agar Voldemort tidak lagi dapat hidup abadi. Harry memberi tahu kedua rekannya bahwa ia tidak akan kembali ke sekolah pada tahun yang akan datang, dan sebaliknya akan mencari R.A.B. dan Horcrux-Horcrux lainnya supaya Voldemort pada akhirnya dapat dibinasakan. Ron dan Hermione mengingatkan Harry bahwa mereka adalah sahabat-sahabatnya dan mereka akan turut pergi bersama Harry dalam misinya itu.
Film ini diakhiri dengan ketiga sahabat itu melihat Fawkes, burung Phoenix milik Dumbledore, terbang menjauh dari batas sekolah Hogwarts.

[sunting] Pemeran

  • Daniel Radcliffe sebagai Harry Potter. Harry Potter sekarang memasuki tahun keenam di Hogwarts, pada periode dunia penyihir dalam peperangan.
  • Rupert Grint sebagai Ron Weasley, salah satu sahabat Harry.[5] Walaupun ia jelas-jelas menunjukkan ketertarikan dengan Hermione, ia juga berkencan dengan Lavender Brown yang belakangan diabaikannya.[7]
  • Emma Watson sebagai Hermione Granger, salah satu sahabat Harry, yang memiliki perasaan kepada Ron dan menjadi cemburu terhadap Lavender Brown.[5] Watson berniat untuk tidak turut dalam film keenam,[8] tapi akhirnya memutuskan bahwa "plusnya lebih banyak daripada minusnya" dan tidak dapat melihat orang lain yang memerankan Hermione.[9]
  • Jim Broadbent sebagai Horace Slughorn, mantan guru Ramuan Hogwarts yang setuju untuk kembali mengajar. Broadbent menyatakan kostum-kostumnya "tebal-tebal" dan karakternya seperti "komik",[10] sementara Radcliffe mencatat bahwa "tragedi [Slughorn] akan lebih besar ketimbang komedinya".[11]
  • Helena Bonham Carter sebagai Bellatrix Lestrange, salah satu Pelahap Maut utama Voldemort, kakak dari Narcissa Malfoy dan bibi dari Draco. Peran karakter ini di film lebih besar ketimbang di buku aslinya.[6]
  • Robbie Coltrane sebagai Rubeus Hagrid,[6] pengawas binatang di Hogwarts dan guru Pemeliharaan Satwa Gaib di sekolah itu, serta merupakan teman pertama Harry di dunia sihir.
  • Tom Felton sebagai Draco Malfoy,[6] pesaing Harry, yang dicurigai Harry memiliki tugas dari Voldemort. Draco adalah putra dari Lucius dan Narcissa Malfoy, dan keponakan dari Bellatrix Lestrange.
  • Michael Gambon sebagai Albus Dumbledore.[6] Seorang penyihir legendaris dan kepala sekolah Hogwarts. Pengungkapan mengenai seksualitas Dumbledore membawa Gambon bergaya seperti kebanci-bancian di sekitar set film ketika sedang tidak ada pengambilan gambar,[12] tetapi penampilannya di layar film tetap tidak berubah seperti film-film sebelumnya.[13]
  • Helen McCrory sebagai Narcissa Malfoy, ibu Draco dan adik perempuan Bellatrix. McCrory pada mulanya terpilih sebagai pemeran Bellatrix Lestrange dalam Order of the Phoenix, tetapi terpaksa mundur karena sedang hamil.[14] Naomi Watts juga sebelumnya dilaporkan menerima peranan ini,[15] tapi ditolak oleh agennya.[16]
  • Alan Rickman sebagai Severus Snape,[6] sebelumnya guru Ramuan, tapi akhirnya berhasil mencapai cita-citanya sebagai guru Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam.
  • Maggie Smith sebagai Minerva McGonagall,[6] guru Transfigurasi, deputi kepala sekolah Hogwarts, dan kepala Gryffindor. McGonagall adalah salah satu anggota Orde Phoenix.
  • Timothy Spall sebagai Peter Pettigrew, mantan kelompok teman ayah Harry, James, yang mengkhianati mereka kepada Voldemort. Sekarang menjadi salah satu Pelahap Maut utama Voldemort, walaupun ilmu sihirnya lemah. Ia memiliki nama panggilan "Wormtail".[17]
  • David Thewlis sebagai Remus Lupin,[6] mantan guru Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam. Lupin adalah seorang serigala jadi-jadian (werewolf) dan anggota dari Orde Phoenix.
  • Julie Walters sebagai Molly Weasley,[6][18] ibu Ron dan Ginny. Ia menganggap Harry sebagai salah satu putranya.
  • Bonnie Wright sebagai Ginny Weasley,[6] adik Ron, sekarang tahun kelima di Hogwarts, dan berpacaran dengan Harry. Selain di Chamber of Secrets, ini adalah pertama kalinya karakter ini diberi peranan yang sama besarnya sesuai dengan di buku.
Pemeran lainnya:

Selasa, 19 Oktober 2010

horror berbasiskan pada legenda Dari salah satu cuplikannnya mengatakan bahwa cerita ini sebenarnya berbasis pada salah satu legenda kuno di Amerika yang cukup terkenal. Orang yang dapat berbicara melalui perut dan dapat merubah-rubah suaranya. Boneka-boneka terbuat dari plastic maupun kayu yang biasanya di gunakan sebagai sarana untuk penghiburan zaman dahulu ternyata oleh sebagian orang di salah gunakan untuk hal-hal yang tersesat. Film horror ini cukup bagus dan menceritakan horornya dari awal film sampai dengan selesai- tidak ada penyisipan cerita komedi ataupun sejenisnya membuat film ini mempunyai daya tarik tersendiri. Di awali dengan sekeluarga yang baru menikah mendapatkan kirimin sebuah boneka kayu yang biasa di gunakan untuk pertunjukkan panggung. Kalau boleh di gambarkan, wajah boneka kayu di buat serupa dengan film horror thriller The Saw. Malam itu juga, istrinya meninggal dengan janggal dan mengenaskan. Suaminya menelusuri kematian istrinya sampai ke kampong halamannya di Raven Fair. Ayahnya lumpuh setelah stroke dan di dampingi oleh istri barunya yang berarti bahwa ibu tirinya. Detektif pembunuhan di kotanya mengejarnya sampai ke kota itu. Boneka Kayu itu di katakana oleh salah seorang penduduk kota harus di kubur bersama tuannya, Mary Shaw. Pemilik sekaligus pertunjukkan panggung ventriloquies di kota itu. Balas dendam arwah jahatnya membuat penduduk di kota itu meninggal secara misterius dan mengenaskan. Mary Shaw sendiri berdasarkan cerita salah seorang penduduk, Ia di adili dan di hukum tanpa melalui pengadilan. Hal itu di picu setelah salah seorang penontonnya yang masih anak-anak datang menonton pertunjukannya malam itu mengkritiknya. Namun anak itu menghilang sehari kemudian tanpa jejak. Arwah Mary yang walaupun di kubur bersama dengan para boneka-boneka anak kecil itu menuntut pembalasan dendam setelah seseorang menggali dan mengambil salah satu boneka itu dari liang kubur. Setiap korbannya selalu kehilangan lidah. Salah satu anggota pengarah film ini jugalah yang membuat film "the Saw". Jadi ngak heran jika setingan ceritanya tidak jauh berbeda.Kelebihan : horornya cukup menyeramkan Kekurangan : tidak ada kesan dan pesan yang mau di sampaikan. Masih kalah di bandingkan dengan film cerita “the saw"

Senin, 18 Oktober 2010

The Fast and the Furious (film 2001)

The Fast and the Furious

Poster Film The Fast and the Furious
Sutradara Rob Cohen
Produser Neal H. Moritz
Penulis Ken Li
Gary Scott Thompson
Erik Bergquist
David Ayer
Pemeran Paul Walker
Vin Diesel
Michelle Rodriguez
Jordana Brewster
Penyunting Peter Honess
Distributor Universal Pictures
Tanggal rilis 22 Juni 2001
Durasi 102 menit
Negara Flag of the United States.svg Amerika Serikat
Flag of Japan.svg Jepang
Bahasa Inggris
Jepang
Anggaran US$38.000.000
Pendapatan kotor US$207.283.925[1]
Sekuel 2 Fast 2 Furious
The Fast and the Furious merupakan sebuah film Amerika Serikat yang dirilis pada tahun 2001. Film yang disutradarai oleh Rob Cohen ini dibintangi oleh Paul Walker, Vin Diesel, Michelle Rodriguez, Michelle Rodriguez, dan Jordana Brewster.
Film ini dirilis pada tanggal 22 Juni 2001 di Amerika Serikat.

Cerita film

Brian O'Connor (Paul Walker) ditugaskan dalam operasi gabungan polisi Los Angeles dan FBI untuk memasuki jaringan balap jalanan di Los Angeles yang dicurigai menjadi asal dari serangkaian pembajakan truk berkecepatan tinggi yang dilakukan trio Honda Civic tahun 1995 dengan lampu neon hijau dibawah kerangkanya. Brian bekerja di toko setempat dan bekerja sampai menghadapi pembalap jalanan elit, Dominic Toretto (Vin Diesel) dan 2 kontestan lain dalam sebuah laga balap akbar di tengah malam. Brian bertukar arah dalam balapnya dengan STNK sebuah Mitsubishi Eclipse GS-T tahun 1995. Dia kalah, tapi mendapat pujian dari Toretto ketika berniat menjemputnya kala balapnya dirazia polisi. Setelah kabur dari polisi, tanpa disangka, mereka berhadapan dengan geng lawan yang diketuai Johnny Tran (Rick Yune) yang dengan sengaja, menghancurkan Eclipse Brian dengan menembakinya pakai mitraliur.
Esoknya, atasan Brian, Sersan Tanner (Ted Levine) dan agen FBI Bilkins (Tom Barry) takut kalau Toretto-lah sumber pembajakan ini dan memperingatkan Brian supaya tidak melakukan tindakan apapun yang dapat menghalangi penilaiannya. Sejak pertemuan pertama Brian dengan Toretto, mereka menjadi sahabat karib dan mulai menyukai Mia, adik perempuannya Toretto. Setelah Eclipse milik Brian hancur, ia memberi Toretto sebuah Toyota Supra tahun 1995 yang sudah bobrok, membangun ulang dan memodifikasinya, dan menawarkan jasanya sebagai pembalap jalanan. Tidak lama kemudian, Brian menemukan seperangkat barang elektronik tersembunyi di belakang bengkel Tran, dan menyuruh polisi menggeledah tempat itu dan rumahnya Tran, percaya kalau Tran-lah pelakunya. Tetapi, tidak ada hubungan yang terjadi, karena barang-barang elektronik itu dibeli secara sah oleh Tran. Bilkins memperingatkan Brian sekali lagi kalau Toretto adalah sumber pembajakannya dan memberitahu para supir truk kalau mereka akan mengambil tindakan sendiri. Karena kehabisan waktu, Brian menanyakan Toretto dimana bisa mendapatkan penghasilan. Toretto setuju untuk memberitahu sumbernya kalau Brian menang Race Wars, pertandingan di sirkuit tertutup untuk penggemar mobil.
Selama Race Wars, Jesse (Chad Lindberg) balap melawan Honda S2000 milik Tran dengan Volkswagen Jetta milik ayahnya dan kalah. Tapi, dia malah kabur ketimbang menyerahkan mobilnya. Malam itu juga, Toretto dan geng pergi lagi untuk membajak. Brian mengaku ke Mia kalau dia adalah polisi yang menyamar dan memberitahu kalau supir truk sekarang bersenjata. Dia meyakinkannya untuk bekerjasama untuk menyelamatkan kakaknya Mia dan teman-temannya. Mia memberi nomor HP Toretto ke polisi dan melacaknya.
Saat pembajakan berlangsung, Vince (Matt Schulze) terluka parah karena ditembak shotgun di sisi badannya. Anggota geng lain mencoba membantu tapi digagalkan oleh supir truknya, yang membuat Letty (Michelle Rodriguez) pacar dari Toretto, kehilangan kendali dan keluar jalur. Brian masuk, menyelamatkan Vince, dan melompat keluar truknya saat supir truk itu selesai mengisi ulang senapannya dan menembaknya, dan nyaris luput. Brian kemudian memanggil ambulans udara untuk membawa Vince yang terluka parah ke rumah sakit, memberitahu Toretto kalau dia adalah seorang polisi, dan keluar dengan marah dengan sisa gengnya.
Kembali di rumah Toretto, Brian mencoba untuk mengkonfrontir Toretto, yang akan menjenguk Jesse sebelum geng Tran melakukannya. Tepat di saat itu, Jesse mampir. Tran dan sepupunya datang dan melakukan "drive-by-shooting" (mengemudi sambil menembak) di rumah itu, melukai Jesse. Brian dan Toretto mengejarnya, dengan menggunakan Dodge Charger tahun 1970 milik ayahnya (yang memiliki tenaga sebesar 900 daya kuda|dk). Toretto memaksa si sepupu keluar jalan sementara Brian menembaki Tran dan membunuhnya. Lalu, Brian dan Toretto balap dadakan, yang berujung keduanya lolos. Bagaimanapun, Toretto cedera setelah ditabrak oleh sebuah truk dari samping, dimana mobilnya terbang tak terarah lalu hancur. Alih-alih menangkapnya, Brian membiarkan Toretto kabur sebelum polisi datang dengan memegang kunci Supranya.

Pemain

Minggu, 17 Oktober 2010

The Final Destination

The Final Destination

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
The Final Destination
Sutradara David R. Ellis
Produser Craig Perry
Warren Zide
Penulis Eric Bress (screenplay)
Jeffrey Reddick (characters)
Pemeran Bobby Campo
Shantel VanSanten
Haley Webb
Mykelti Williamson
Nick Zano
Krista Allen
Musik oleh Brian Tyler
Shirley Walker (theme)
Sinematografi Glen MacPherson
Penyunting Mark Stevens
Studio Zide/Perry Productions
LivePlanet
Distributor New Line Cinema (Warner Bros.)
Tanggal rilis Templat:Startdate
(France)
02009-Templat:MONTH-Templat:0expr Agustus 28, 2009
(United States)
Durasi 82 minutes
Negara United States
Bahasa English
Anggaran $40 million[1]
Pendapatan kotor $185,777,700[2]
Prekuel Final Destination 3
The Final Destination atau Final destination 4 sebagai judul di beberapa negara, adalah film horor/supernatural tahun 2009 yang dibuat dalam format 3D. Kendati mendapat respon negatif dari kritikus film, film ini merupakan instalment tersukses dari seluruh film Final Destination. Dirilis 28 Agustus 2009, film yang disutradarai David R.Ellis, sutradara Final Destination 2 ini masih menceritakan mengenai sekelompok orang yang dikejar oleh kematian setelah mereka selamat dari sebuah kecelakaan.
Edisi DVD dan Blu-Ray telah didistribusikan oleh New Line Home Entertainment pada periode akhir tahun/awal tahun 2009-2010. Di Indonesia, distributor Prime Entertainment telah mengedarkannya sejak awal Maret silam dalam kemasan VCD dan DVD. Dengan harga Rp 139.000, Prime Entertainment memberi paket DVD dengan dua kacamata 3D yang bisa digunakan untuk menyaksikan film dalam format 3D.

Daftar isi

[sembunyikan]

[sunting] Plot

Kisah film ini terjadi sepuluh tahun setelah kecelakaan Penerbangan 180, sembilan tahun setelah kecelakaan mobil Rute 23, dan empat tahun setelah kecelakaan roller coaster wahana Devil's Flight.
Film ini dimulai dari keempat teman, yakni Nick O'Bannon dan kekasihnya Lori Milligan yang datang bersama kedua teman lainnya, Janet Cunningham dan Hunt Wynorski untuk pergi ke sebuah stadion pertandingan mobil di McKinley Speedway. Disana, Nick mendapatkan penglihatan yang memperlihatkan secara nyata bagaimana sebuah mobil terguling dengan kencang dan membuat sebuah kecelakaan besar, yang mengakibatkan nyaris semua orang yang berada di Podium 180 meninggal dengan mengerikan dan sadis. Kematian-kematian itu masih terlihat nyata kala Nick menyadari bahwa itu semua hanyalah firasat mimpi yang aneh. Namun Nick menyadari bahwa nyaris semua kegiatan dan perkataan sama seperti di mimpinya. Nick menyakini ketiga temannya untuk pergi dan saat itu, beberapa orang menjadi marah dan membuat keributan, membuat 13 orang memutuskan keluar dari stadion dan meneruskan masalah. Saat itulah, mobil-mobil meledak sebagaimana dalam mimpi Nick. Seorang rasis, Carter, yang menyuruh istrinya Cynthia untuk tetap di stadion berusaha kembali sementara Samantha memeluk ketiga anaknya serta suaminya karena selamat, di kejadian tersebut, sebuah ban melayang dan menghantam kepala Nadia, mengakibatkan kepalanya hancur berantakan.
Di malam kedukaan di puing McKinley Speedway, Carter yang istrinya tidak selamat dari kecelakaan memutuskan untuk membakar sebuah salib di halaman rumah satpam McKinley, George Lanter (perbuatan ini adalah perbuatan rasis dimana seorang lelaki yang berpaham itu membakar salib di rumah orang berkulit hitam untuk menciptakan teror). Sebelum sempat menyelesaikannya, Carter dengan tidak sengaja terseret rantai besar di belakang mobil truknya yang menyeretnya ke jalan, sementara minyak tanah dari belakang rantai mengalir, membuat percikan listrik rantai berubah menjadi api dan membakar Carter hidup-hidup sebelum meledak.
Keesokan harinya, Lori diterangkan oleh Nick bahwa Nick memimpikan tanda-tanda dalam TKP kematian Carter, dan di hari yang sama mereka memutuskan untuk meriset melalui internet tentang keanehan ini. Di hari itu, Samantha yang setelah pergi merias diri di salon, mati dengan tragis saat sebuah batu terlempar kencang oleh mesin pemotong rumput, menembus mata Samatha dan mati seketika. Setelahnya Lori dan Nick mengundang Janet dan Hunt untuk meemrcayai mereka, dan ditolak mentah-mentah. Kemudian Lori dan Nick berhasil meyakini George untuk memperingatkan kepada orang-orang yang selamat dari kecelakaan. Andy Kewzer, pacar Nadia, mati karena badannya terlempar oleh tabung gas bertekanan tinggi membuat badannya hancur. Juga saat Jontahan Grove, seorang koboi yang berhasil selamat dari kecelakaan, tertimpa bak mandi di atas bangsal rumah sakitnya mengakibatkan kematian yang fatal.
Saat itu pula, mereka berpencar, Lori dan George mencari Janet sementara Nick mencari Hunt. Lori dan George berhasil menyelamatkan Janet dari kecelakaan di pencucian mobil otomatis, namun Nick gagal menyelamatkan Hunt yang tubuhnya tersedot pengering air kolam renang bertekanan tinggi dan membuat organ dalam tubuhnya terburai. Yakin menyelamatkan Janet berarti mencurangi Kematian, mereka menganggap segalanya sudah selesai dan di hari itu sementara George dan Nick berjalan-jalan di sekitar rumah Nick, Lori dan Janet pergi untuk menonton sebuah film 3D di bioskop.
Di jalan, tepat saat menyeberangi jalan, George tertabrak ambulan dan Nick menyadari semuanya belum selesai, ia pergi ke mobilnya dan menjuju Mall tempat Lori dan Janet menonton, saat itu sebuah kecelakaan terjadi di ruang studio yang belum selesai, api terpercik disana dan membuat api mulai merambat ke tangki-tangki bensin, sialnya, studio yang belum jadi itu tepat di belakang studio tempat Janet dan Lori menonton. Nick berhasil menyelamatkan Lori tepat saat ledakan terjadi, Janet meninggal di bioskop dan Nick berusaha mencari jalan keluar. Di eskalator yang rusak, Lori mati tergilas mesin eskalator dan Nick yang masih ngeri, tersadar bahwa ia masih ada di jalan, ia masih bisa menyelamatkan Lori dan Janet (George tetap mati tertabrak). Kemudian Nick pergi ke studio yang belum jadi tersebut, dan pada saat terakhir, berhasil memadamkan api yang mulai menjalar.
Seminggu kemudian, ketiganya sepakat untuk minum bersama di sebuah kafe di pinggir perempatan, Nick memperingatkan kepada pekerja yang berada di sebuah penyangga besi untuk memperbaiki kaki penyangga yang lepas. Nick kemudian minum bersama dengan Lori serta Janet. Nick menyadari bahwa ada sesuatu yang salah dengan kejadian itu, mulai melihat bahwa semua tanda-tanda kematian terdahulu ada di situ dengan penglihatan aneh. Ia menyadari bahwa segala bencana dan kecelakaan sebelumnya hanyalah tipuan dari Kematian untuk menyamarkan kematian sebenarnya Nick dan kedua temannya, lalu sebuah truk besar menghindari jatuhnya penyanggah besi, membanting setir dan menabrak dinding kaca tempat Nick, Lori, dan Janet duduk di sana. Mereka tertabrak dan mengakibatkan ketiganya mati. Membuat mati orang-orang yang mengetahui maksud kecelakaan dalam McKinley Speedway.

[sunting] Tokoh & Karakter

[sunting] Nick O'Bannon (Bobby Campo)

Protagonis film ini. Remaja yang diberikan penglihatan oleh Kematian mengenai tabrakan di McKinley Speedway. Datang bersama kekasihnya, Lori Milligan dan kedua teman lainnya, Janet Cunningham dan Hunt Wynorski. Setelah diberikan penglihatan di McKinley, kembali ia mendapatkannya dan berusaha menyelamatkan orang-orang yang telah selamat dari kecelakaan. Ia meninggal di akhir film pada saat terakhir dimana sebuah truk besar menghantamnya, membuat dirinya terpelanting ke dinding dan membuat rahangnya patah.
Dalam penglihatannya di stadium ia meninggal setelah meledaknya sebuah mobil yang menewaskan George Lanter dan Lori Milligan. Dimana karena ledakan itu ia terdorong dan dadanya tertusuk sebuah tongkat besi panjang yang tertempel di puing tiang Podium 180.

[sunting] Lori/Laurie Milligan (Shantel VanSanten)

Remaja kekasih Nick O'Bannon. Pergi bersama kekasihnya dan dua teman lainnya, Janet Cunningham dan Hunt Wynorski. Ia merupakan orang pertama yang mempercayai Nick dan ditakdirkan untuk meninggal terakhir setelah George. Usahanya dalam menyelamatkan Janet dan setelah ditolong Nick dari penglihatan tentang meninggalnya Lori karena tergilas mesin eskalator sia-sia di akhir film. Ia tewas setelah truk besar menghantamnya dan menjepit dirinya ke tiang kafe, membuat tulang-tulangnya rusak dan leher yang patah.
Dalam penglihatan Nick, di stadium ia meninggal saat terpisah dari Nick. Ia bersama George Lanter terbakar oleh ledakan mobil yang terlontar di stadium.

[sunting] Janet Cunningham (Halley Webb)

Remaja teman Lori Milligan. Pergi bersama mantan kekasihnya Hunt Wynorski dan teman mereka, Nick O'Bannon dan Lori Milligan. Dirinya sudah diyakinkan oleh Nick dan Lori untuk bersama mencurangi rancangan Kematian. Setelah dirinya nyaris meninggal di tempat pencucian mobil otomatis, dan setelah ia diselamatkan dari penglihatan tentang meninggalnya Janet karena terbakar di sebuah studio, ia meninggal di akhir film. Ia tewas setelah truk besar menghantamnya dan melindas dirinya hingga tulang-tulangnya patah.
Dalam penglihatan Nick, di stadium ia meninggal bersama Hunt saat mencoba menyelamatkan diri. Saat itu ia dan Hunt tertimpa plafon beton yang rusak karena ledakan.

[sunting] Samantha Lane (Krista Allen)

Perempuan yang sudah bersuami dan beranak dua ini keluar bersama keluarganya dari stadium. Ia meninggal tepat dua hari setelah kecelakaan di McKinley Speedway, tepatnya setelah kematian Carter Daniels. Dirinya yang baru saja keluar dari salon meninggal dengan tragis saat sebuah batu yang terlempar kencang oleh mesin pemotong rumput mengenai matanya.
Dalm penglihatan Nick, setelah berhasil menyelamatkan anak dan suaminya, ia belum sempat kabur dari stadium. Lalu sebuah mesin mobil balap yang besar terlontar karena ledakan, membuat tubuh Samantha hancur karena tertimpa mesin tersebut.

[sunting] Hunt Wynorski (Nick Zano)

Hunt adalah teman Lori dan Nick. Hunt ini sangat dekat dengan Janet ia juga adalah mantan kekasih Janet, dirinya berteman dengan Nick, dan Lori. Ia sangat percaya dengan lucky coin yang ia punya. Ia meninggal saat ia berada di kolam renang dan organ tubuhnya terhisap keras oleh pengering kolam bertekanan tinggi. Dalam DVD Additional Scenes, darahnya mengucur ke seluruh kolam renang.
Dalam penglihatan Nick, ia meninggal bersama Janet karena tertimpa plafon beton yang rubuh di Podium 180

[sunting] Nadia Monroy (Stephanie Honore)

Kekasih Andy Kewzer yang mana ia meninggal pertama kali. Nadia meninggal sesaat sesudah berada di luar stadion. Kepala Nadia hancur oleh ban yang melayang dari dalam stadium.
Dalam penglihatan Nick, ia meninggal karena ban mobil yang melayang juga, namun saat itu Nadia masih berada di dalam stadium. Sementara dalam DVD Additional Scenes, ia berhasil kabur ke beberapa kursi di atas tempat duduknya, namun sekrup pengait pagar pembatas antara penonton dan lintasan terlontar dan melubangi lehernya hingga meninggal.

[sunting] Andy Kewzer (Andrew Fiscella)

Orang ini sebenarnya bukan teman Nick, akan tetapi karena dia membuat keributan saat Nick berteriak panik maka dia juga ikut keluar dari dalam stadion sebelum kecelakaan terjadi, saat itu Charlies berkata "hey kiddaddy it's funny!!" kepada Nick. Seharusnya Charlies terbunuh akibat terpeleset dan jatuh menimpa palang kayu yang patah dan tajam hingga menusuk bagian tengkuk sampai menembus ke mulutnya. Namun setelah selamat kematian tetap mengejarnya.

[sunting] Chyntia Daniels (Lara Grice)

Wanita ini telah menikah dengan Carter, dirinya juga sangat konyol sama seperti suaminya. Dirinya juga penurut. Dia orang Pertama yang tewas dalam kecelakaan ini.

[sunting] Carter Daniels (Justin Welborn)

Saat dalam stadium dirinya sangat konyol. Lelaki ini selalu bersiul dan selalu mempermainkan kakinya di atas bangku penonton. Dia bersama istrinya seharusnya mati tertebas oleh pecahan kap mobil yang terlempar dan mengakibatkan tubuh mereka berdua terbelah. Tetapi Dirinya selamat karena ikut keluar dari dalam arena balapam akibat kesal oleh Nick yang menumpahkan minuman kebajunya saat dirinya panik, namun istrinya tidak selamat karena masih berada dalam stadium.

[sunting] Jonathan Grove (Jackson Walker)

Dia (Cowboy) adalah salah seorang yang selamat dari kecelakaan mobil balap Nascar. Jonathan seharusnya mati tertabrak mobil yang sedang "terbang" kearahnya. Sebelum kejadian dia menghalangi Lori yang sedang menonton nascar, namun dia sangat ramah. Setelah Lori meminta ijin agar dirinya pindah, orang ini mau melakukannya.

[sunting] George Lanter (Mykelti Williamson)

Dia bekerja sebagai security di stadium. Saat kejadian terjadi George seharusnya meninggal saat ledakan mobil menghanguskan dirinya dan Lori. Ketika itu Lori dan George sedang berlari menyelamatkan diri, akan tetapi saat ditengah jalan mau keluar Podium mulai runtuh dan menghalangi jalan mereka berdua. Saat akan melompat untuk menyusul Nick, mobil nascar yang bertabrakan menyemburkan ledakan besar yang membunuh dirinya. Semua itu dapat dicurangi akibat Nick.

[sunting] Kematian

[sunting] Penjelasan Akhir Film

Konsep akhir seperti ini menandakan bahwa seluruh kecelakaan yang terdahulu hanya untuk menyembunyikan maksud kematian yang ingin mematikan Nick, Lori, dan Janet di kafe. Sebenarnya, di setiap penglihatan yang Nick dapatkan, ia bisa melihat goresan tulisan di meja kafe yang bertuliskan "it's here..". Tulisan itu tidak terlalu ditanggapi Nick saat ia dan ketiga temannya pergi kesana setelah kecelakaan juga pada saat penglihatan.
Mengartikan hal tersebut, dapat dievaluasi bahwa sebenarnya apabila di McKinley Speedway ada kecelakaan, penglihatan Nick disana hanya untuk membuat pemikiran Nick bahwa memang ada kecelakaan yang menewaskannya, yang padahal bila didiamkan, Nick, Lori, dan Janet masih tetap hidup hingga hari dimana mereka meninggal di kafe.
Mungkin mengenai penglihatan, apabila Nick, Lori, dan Janet selamat di kecelakaan tanpa berbuat suatu apa, akhirnya Nick juga akan mendapatkan penglihatan yang jelas mengenai tanda-tanda di kafe dan hal tersebut bisa membuat kematian mereka bertiga terlewatkan, dan sebenarnya, kafe inilah yang mereka tempati pada saat berdebat mengenai kematian yang melewatkan mereka.
Penjelasan akhir seperti ini bila dimisalkan seperti seseorang memberitahu temannya untuk menjaga istrinya karena ada yang ingin membunuh, sedangkan sementara si teman sibuk melindungi istrinya, seseorang itu justru mengincar temannya sendiri yang tidak dalam keadaan waspada terhadap dirinya sendiri. Penjelasan ini menjadi akhir umum yang dimengerti bagi para fans dan penontonnya.
Dan, menurut saya (hanya menurut saya) makna dari film ini adalah : Setiap orang yang selamat dari kematian, dan kemudian mengetahui apa maksud dari kematian tersebut, sesuatu (kematian) akan selalu mengintai dan mengejar mereka, termasuk, seluruh penonton area 180 yang selamat, harusnya tetap mati, dan takkan pernah hidup !

[sunting] Nick O'Bannon (Bobby Campo)

Nick sudah beberapa kali menyelamatkan semua temannya, tapi yang bisa ia selamatkan hanya 2 orang yaitu Janet, dan Lori kekasihnya. Namun saat dirinya berpikir kematian sudah berhenti mengejar mereka, dia salah besar. Nick akhirnya meninggal dengan rahang terpotong saat dirinya terbentur tembok akibat tertabrak truk trailer yang menembus dinding cafe.

[sunting] Lori/Laurie Milligan (Shantel VanSanten)

Laurie saat itu sedang menonton Film 3-D dengan Janet, namun dibalik layar tersebut, ada sebuah ruangan bioskop yang sedang direnovasi dan sudah ditinggalkan seluruh pekerjanya untuk istirahat. Sebuah kacamata dengan lensa ganda menangkap sinar matahari, dan mengarah ke serutan kayu, dan menimbulkan asap. Lalu karena gesekan, sebuah kipas besar hidup dan menerbangkan beberapa benda, dan membuat lemari geser yang berisi bensin menjadi berjalan. Lemari tersebut menggilas sebuah kabel, dan membuat bensin jatuh ke serutan kayu, dan terbakar. Nick yang sampai lebih dulu ketempat Laurie langsung mengajaknya dan Janet keluar, namun Janet marah dan mengatakan "I was meant - TO SEE - THIS - MOVIE!!!". Lalu saat mereka keluar, ledakan besar terjadi, beberapa paku-paku mulai meluncur dan membunuhi penonton, termasuk Janet. Nick dan Laurie akhirnya pergi, namun karena eskalatornya jatuh karena ledakan, Nick menahan tangan Laurie yang menuju ke eskalator yang terbuka, dengan deretan mesin yang berputar-putar. Nick sempat menahan Laurie beberapa saat, sampai kaki Laurie tersangkut pada salah satu mesin dan menariknya dengan cepat sampai badannya hancur. Namun saat itu masih bayangan Nick, dan akhirnya Nick dapat menyelamatkan Laurie dan Janet. Saat sedang makan di cafe, Laurie mendengarkan Nick yang berkata tegas "how if this is just the beginning?" dan truk trailer yang oleng menabrak cafe tersebut, dan menabrak mereka bertiga. Laurie yang diperlihatkan dengan Sinar X tersebut ditabrak oleh bagian depan truk, sampai ke dinding cafe dan meremukkan lehernya.

[sunting] Janet Cunningham (Halley Webb)

Dalam film, setelah Janet selamat dari kecelakaan itu ia hendak mencuci mobilnya, akan tetapi saat mobilnya sudah masuk mesin, perangkat mobil lepas akibat sapuan busa mobil yang bergerak dan mengenai sistem operasional listrik yang ada didalam box dalam keadaan terbuka sehingga mengakibatkan rusaknya hydrolik. Sehingga mobil Janet terhenti ditengah - tengah. Dalam keadaan panik, tiba - tiba jendela sunroof mobil terbuka sedikit. Janet berusaha keluar dari mobilnya, akan tetapi semakin dia berontak ingin keluar semakin dia masuk dalam bahaya. Mesin pencuci mobil itu mengalami malfungsi dan menyebabkan pipa air untuk mencuci mobil lepas dan bocor karena adanya tekanan berlebih (efek dari korsleting mesin). Air yang bocor itu masuk kedalam mobil Janet melalui celah dari jendela sunroof yang terbuka sehingga mengakibatkan Janet tenggelam dalam mobilnya sendiri. Pintu mobil Janet rusak karena air, dan sabuk pengaman Janet tidak bisa dilepas. Akibatnya Janet terperangkap dalam mobil. Janet sempat berteriak akan tetapi suaranya tidak terdengar karena ia berada di tengah-tengah mesin pencuci mobil. Karena kehabisan nafas, Janet berusaha keluar melewati sunroof yang sempat terbuka tadi namun kaca sunroof malah balik menutup dan menjepit leher Janet. Dalam keadaan panik tiba - tiba mesin pencuci mobil berjalan kembali, Janet yang tidak bisa bergerak itu pun berteriak histeris akibat kepalanya semakin lama semakin mendekati mesin pembersih atap mobil yang masih menyala dengan gerigi kawat dan busa yang berputar. Saat kepalanya benar-benar mendekati gerigi kawat tersebut, akhirnya mobil George dan Laurie dengan cepat menahan laju mobil Janet, dan memundurkan mobil tersebut. Laurie berinisiatif untuk lari dan mendaki mobil Janet, dan melepaskan cekikan sunroof dari kepala Janet dengan sepatunya, dan Janet berhasil keluar dari sunroof tersebut. Diatas kepala Laurie sebuah pipa lepas bautnya dan airnya mulai bocor, tepat ketika Laurie dan Janet turun dari mobil pipa tersebut lepas dan hampir mengenai kepala Laurie, membuat kaca mobil pecah dan mengeluarkan seluruh air dari dalam mobil, dan mimpi buruk disana pun berakhir sementara. Janet yang sedang menonton sebuah Film 3-D bersama Lori, juga akhirnya akan meninggal karena sebuah ledakan yang mementalkan paku-paku dan -anehnya- dia sendiri tertancap sebuah palang besi diperutnya, Namun ia masih sempat diselamatkan oleh Nicky. Akhirnya Janet meninggal terlindas ban truk yang oleng dan menabrak dirinya bersama Lori, dan Nick

[sunting] MILF/Samantha Lane (Krista Allen)

Setelah kecelakaan, Sam mulai hidup dengan normal kembali, tapi kehidupan itu hanya sementara. Esok paginya ketika Sam akan pergi ke salon, ia melihat 2 anaknya yang sedang bermain lempar-lemparan batu. Saat sedang disalon Sam memeberi uang kepada anaknya agar tidak perlu menunggunya selesai. Saat akan potong rambut dirinya hampir saja terbunuh karena waktu ia duduk di kursi yang bisa di set dalam keadaan gunting masih memotong rambutnya, kursinya malah jatuh dan hampir saja ia terluka oleh gunting tersebut. Kedua anaknya pun hampir ikut mati karena terpeleset sebuah shampoo yang jatuh ke lantai dan membuat mereka terpeleset menuju sebuah kayu menancap dilantai, namun masih tidak terkena. Ia juga hampir mati saat fan yang ada diatasnya lepas dan berhenti tepat di atas didepan dirinya akibat terpental oleh sebuah hair spray yang meledak karena panas yang ditimbulkan oleh penglurus rambut. Tapi itu semua tidak membunuh Sam sampai saat dia akan pulang ia tidak tahu kalau salah satu batu lempeng yang dimainkan oleh kedua anaknya tadi sempat terjatuh dilapangan terbuka tepat dimana saat itu pula ada seseorang yang sedang memotong rumput dengan mesin pemotong rumput otomatis, mesin pemotong rumput itu menggilas batu yang berada di lapangan sampai akhirnya batu itu masuk dan keluar dari samping dengan kecepatan tinggi (Seperti peluru) menuju tepat ditempat Sam berada. Sam yang sedang menyuruh anaknya pulang, marah karena ke-2 anaknya tidak mendengarkannya. Karena kesal Sam 'pun keluar duluan dari salon dan akhirnya mata Sam tertembus batu tadi.

[sunting] Hunt Wynorski (Nick Zano)

Namun, garis kematiannya tidak sampai disitu saja. Saat itu, dia mengaku kepada Janet kalau dia akan bermain Golf, padahal lapangan golf tersebut bersebelahan dengan kolam renang. Disana, dia sedang bercinta dengan seorang pelacur dan menjahilinya. Ia mendapatkan pesan dari Nick, namun ia disemprot oleh seorang anak kecil dengan senjata air. Dirinya marah dan merebut mainan itu dan menaruhnya diatas sebuah mesin. Saat Hunt memain-mainkan lucky coin-nya, dirinya dikagetkan oleh bola golf yang meluncur tepat kedalam gelasnya dan membuat coin yang ia pegang jatuh kedalam kolam, dirinya tidak tahu kalau senjata air yang ia taruh diatas mesin jatuh dan meng-aktifkan mesin penguras air mengakibatkan "drain" atau saluran pemutar air menjadi terbuka dan langsung menyedot air kolam. Hunt yang tengah berenang untuk mencari coin-nya di dalam kolam renang ikut tersedot. Ketika ingin melepaskan diri, tabung gas itu meledak dan membuat tiang listrik untuk lampu kolam terputus dan segera meluncur ke dalam kolam renang. Hunt yang masih terjebak di kolam renang tidak bisa apa-apa. Saat berontak untuk melepaskan diri tekanan dari dalam saluran air semakin kuat akibat tiang listrik yang jatuh ke atas tabung gas. Tubuh Nick hancur seketika saat seluruh organ dalamnya tersedot drain dan mati seketika.

[sunting] Nadia Monroy (Stephanie Honore)

Ketika kecelakaan terjadi, dia yang pertama kali tertabrak oleh ban mobil hingga kepalanya hancur, akan tetapi dia terselamatkan oleh teriakan Nick untuk segera meninggalkan lapangan. Setelah Nick berserta 7 temannya keluar dari lapangan (termasuk dirinya) kecelakaan 'pun terjadi, Dia tidak bersyukur telah selamat tapi malah memaki Nick dengan kasar sambil berkata "Have you lost your mind?!Fuckin About...". Dirinya menganggap nyawanya bisa selamat karena kebetulan. Ketika sedang memaki Nick, ban mobil Nascar yang lepas akibat kecelakaan itu melayang secara sangat cepat dan terbang tepat diatas kepalanya hingga membunuhnya dengan keadaan bagian kepala terseret ke jalanan. Tapi syukurlah itu hanya bayangan Nick.Akan tetapi,Saat Nadia berkata"Fuckin About...",Nick berusaha mengingatkannya,tapi terlambat.

[sunting] Andy Kewzer (Andrew Fiscella)

Nick, Laurie dan George akhirnya pergi ketempat Andy bekerja, dan menemukannya disana. Namun, Laurie menyenggol sebuah tabung dan membuat udaranya lepas, lalu menurunkan sebuah mobil, namun tidak membunuh seseorang dibawahnya, yaitu Andy. Setelah dijelaskan, Andy akhirnya meminta maaf kepada Nick karena di stadion dia berkata kasar. Namun belum sempat berbincang banyak, ia dimarahi bosnya dan diminta untuk mengantar mereka keluar, dan ia hanya boleh bicara kepada mereka melalui sebuah pagar kawat. Disaat itu, sebuah katrol lepas dari atas dan membuat tuas untuk menurunkan beban menjadi turun dan mobil tersebut meluncur cepat ke arah Andy, namun masih sempat tertahan oleh sebuah katrol kawat baja. Lalu ia berkata "thanks for your coming, but i'm not dying!". Lalu ia kembali kedalam dan akhirnya katrol kawat tadi terlepas karena beban mobil yang terlalu berat dan akhirnya meluncur, ke arah tabung gas, dan memaksa tabung tersebut melepaskan seluruh isinya dan meluncur jauh ke arah Andy, membuatnya terbang kembali ke arah pagar kawat dan akhirnya tubuhnya tertembus pagar kawat tersebut. Beberapa bagian tubuhnya masih menyangkut di pagar kawat, dan beberapa mulai lepas dari tempatnya.

[sunting] Chynita Daniels (Lara Grice)

Dirinya yang pertama kali meninggal. Saat akan keluar dari dalam stadium, Chyn dilarang oleh suaminya untuk ikut keluar. Maka dari itu, saat kejadian terjadi dirinya meninggal bersama penonton lainnya. Sebenarnya Carter ingin pergi kembali kedalam, dan menyelamatkan Chyn namun dilarang oleh George. Akhirnya Chyn meninggal didalam sana bersama penonton lainnya. Chyn sebelumnya juga ingin keluar bersama Cart er, namun ia dilarang Carter dan akibatnya ia meninggal disana.

[sunting] Carter Daniels (Justin Welborn)

Dirinya meninggal akibat terbakar, saat akan membalaskan dendamnya kepada George (Saat terjadinya kecelakaan dirinya sangat ingin kembali kedalam stadium, namun George melarangnya. Ia berfikir kalau Geroge-lah yang mengakibatkan istrinya meninggal). Saat akan menguburkan sebuah salib raksasa didepan rumah George (untuk membuat George berfikir bahwa itu adalah kuburan istrinya). Gantungan sepatu kuda yang berada dimobil akhirnya terjatuh dan jatuh kearah perseneling dan memutar kunci, lalu pintu terkunci sendiri. Ia yang tersadar karena itu, ia langsung mengejar mobilnya dan ingin membuka pintunya, namun terkunci. Karena ketinggalan, ia akhirnya bergerak kearah belakang mobil dan kembali menahannya, namun ia terpeleset dan kakinya menyangkut disebuah katrol kait baja yang jatuh, ia sempat berteriak, namun suaranya kalah besar dengan suara radionya yang sangat menggelegar, dan hanya George yang mendengar teriakannya. Saat George akan menolongnya, baja tersebut bergesekan dengan aspal dan akhirnya menyebabkan api, membakar George dan meledakkan mobilnya.

[sunting] Jonathan Grove (Jackson Walker)

Dia masih hidup dengan luka bakar yang cukup parah akibat ledakan dari kecelakan itu. Jonathan dirawat di rumah sakit lokal. Ia terbangun dari koma tiga harinya karena percikan air yang jatuh keatas kepalanya, karena diatas pasien lainnya sedang mengisi air dan ditemani seorang suster. Namun suster tersebut harus pergi dan meninggalkannya bersama bak mandi yang hampir tersebut. Bak mandi tersebut akhirnya sangat penuh dan membanjiri kamar, ia sempat berteriak namun karena ia sudah tua dan kakinya tidak bisa bergerak akhirnya dia pasrah saja. Dibawah, Nick dan George melihat Jonathan yang sedang merangkak pergi, namun saat akan menyelamatkannya, bak mandi tersebut akhirnya jatuh dan sukses menimpa badan Jonathan sampai hancur.

[sunting] George Lanter (Mykelti Williamson)

Setelah melihat Jonathan meninggal didepan matanya, dia langsung pergi bersama Nick dan mulai mengatakan kalau saatnya tiba, ia ingin mereka tetap bersama dan saling menolong. Nick mulai berpikir bagaimana sebenarnya cara menghentikan rancangan tersebut, sementara George mulai berfikir bahwa sebenarnya yang Nick pikir adalah seperti "DejaVu". Saat ia sedang membicarakan DejaVu, dari samping meluncur sebuah mobil ambulans berkecepatan super tinggi dan langsung menabraknya sampai tubuhnya hancur. Nick hanya bisa melihat badannya hancur dan darah yang sangat banyak bercucuran. Namun, Nick masih sempat kembali ke masa itu karena itu sebelumnya hanyalah bayangannya saja, lalu saat Nick kembali mendengar George berkata "DejaVu", dia langsung tersadar dan memperingatkan George, namun terlambat.

[sunting] Pertanda

1. Saat Nick, dan ke-empat kawannya berada di dalam cafe setelah kejadian berlangsung, Nick melihat tulisan "It's Coming" di meja tempat duduknya.
2. Saat Racist meninggal, dalam mimpi Nick melihat sebuah pintu dan api. Pintu itu adalah bayangan pintu rumah George.
3. Saat Sam meninggal dirinya sempat melihat sebuah mainan berbentuk kincir dalam toples yang tiba-tiba bergerak dan gunting juga sebuah bayangan mata (Sam hampir meninggal akibat sebuah fan yang lepas). Sebelum kejadian juga, Sam yang sedang marah kepada 2 anaknya karena tidak mau masuk ke dalam mobil sempat mengatakan "C'mon kids! Get in the car! I've got my eye on you two" menandakan dirinya akan mengalami kejadian berhubungan dengan mata.
4. Nick melihat sebuah bayangan mobil yang terjatuh dan sebuah tabung gas yang bocor. Penglihatan itu menandakan bagaimana cara Charlies meninggal. Charlies seharusnya meninggal akibat terindih mobil yang jatuh namun kabel baja menahannya jadi Charlies terselamatkan. Namun kabel baja yang "menyelamatkan" malah membunuhnya.
5. Saat Hunt meninggal Nick yang sedang menuju ke tempat Hunt berada sempat melihat bayangan sebuah air di dalam papan iklan Clear Rivers Water Resort, dan coin yang jatuh kedalam air. Benar saja Hunt terbunuh akibat coin miliknya sendiri didalam air.Dan Perkataan "Clear Rivers" mengingatkan mengenai nama gadis yang terlibat dan terselamat di kecelakaan pesawat boeing 180 di final destination 1.
6. Nick melihat bayangan dalam pikirannya tentang sebuah pipa yang bocor, itu menandakan bagaimana Janet meninggal, namun Janet dapat diselamatkan oleh Lori dan George yang sebelumnya telah diberitahu oleh Nick.
7. Saat Nick, Lori, dan Janet akan meninggal. Kita dapat melihat angka 180 yang terlihat dibus sebelum Nick memasuki cafe, dan kita dapat melihat tulisan " DEATH BY CAFFEINE " yang menandakan bahwa Nick, Lori, dan Janet akan tewas di cafe tersebut. Dan didalam cafe Nick melihat sebuah foto kolam renang yang membunuh Hunt, sebuah majalah dengan cover bergambar mata, dan siaran televisi yang menayangkan adu balap nascar di McKinley Speedway
8. Saat Chyntia mati,Carter dilarang oleh Geoege untuk masuk lagi.Salah satu kata yang dikatakan Carter adalah "i got a fire"
9. Pada saat nick mendapatkan firasat bahwa bakal terjadinya kecelakaan, kita dapat melihat tulisan pada salah satu mobil nascar yang berkata BILL WALL LEATHER, yang sebelumnya juga tulisan ini terdapat pada pakaian Evan Lewis salah satu orang yang selamat pada kecelakaan mobil rute 23 di Final Destination 2.

[sunting] Rangkaian Kematian

  1. Chyntia Daniels
  2. Nadia Monroy
  3. Carter Daniels
  4. MILF/Samantha Lane
  5. Charlies Kewzer
  6. Hunt Wynorski
  7. Jonathan Grove
  8. George Lanter
  9. Janet Cunningham
  10. Lori/Laurie Milligan
  11. Nick O'Bannon